Usaha, Reksadana, Emas atau Saham? Ini Keuntungan dan Risikonya – Bagus mana antara ketiganya? Jika punya uang, bismending bikin usaha,beli reksadana atau saham? Untuk sementara properti belum dibahas karena modalnya besar.
Ini lah beberapa keuntungan usaha,emas,dan saham
1. Usaha
Berbentuk warung. Dengan pegawai, dan tempat. Maka didirikan sebuah warung bermodal awal sejumlah uang tertentu. Optimisme awal mentargetkan keberhasilan. Tetapi berbagai faktor termasuk kondisi ekonomi mengakibatkan kenyataan tidak sesuai harapan.
Dalam waktu 8 bulan, return yang diharapkan tidak terjadi. Tetapi mengalami kerugian, hampir 100%.
2. Reksadana saham
Dari historis sejak Juni 2015 telah mengalami kenaikan NAB 8%. Artinya jika investasi dilakukan secara sekaligus, lumpsum bulan Juli dan bebas fee maka 8% adalah imbal hasil yang didapatkan saat ini.
Dengan metode DCA (Dollar Cost Averaging), ternyata dari total dana 100% fee untuk subcription adalah 1%. Imbal hasil secara DCA menjadi 1,5%. Tetapi nett setelah dikurangi fee imbal hasil hanya 0,3%.
3. Saham
Dengan gambaran kasar, saat ini setelah 17 bulan, keseluruhan saham dengan berbagai metode mengalami minus atau -10%. Ini menggabungkan performa saham turnaround, gaya fisher, gaya buffet dan gaya graham.
Gaya yang paling pas menurut penulis adalah gaya buffet. Buy wonderful business at fair price. Belilah saham seperti membeli perusahaan. Bukan hanya sekedar kertas,
Rangkuman gaya Buffet menghasilkan performa yang bermacam-macam.
Berikut evaluasinya:
- BBRI +15%
- ASII +18%
- ASGR +12%
- LPCK +61%
- PGAS -16%
- INTP +2%
Jika dirata-rata maka gaya Buffet yang juga berprinsip “Dont lose money” ini menghasilkan imbal hasil 20% dalam 17 bulan.
Dari hasil eksperimen tersebut, dapat dilihat karakter masing-masing instrumen dalam jangka pendek ini. Semoga dapat digunakan untuk pilihan berinvestasi dimasadepan.
4. Emas
Emas sendiri sejak 2013 hingga saat ini harganya stabil dikisaran 500.000/gram. Pada Desember 2013 harga emas 5 gram Antam adalah 2.500.000 rupiah. Saat ini terlihat menjadi 2.650.000. Atau naik 6%. Tetapi jika kita lihat harga buyback atau kita jual kembali ke Toko, harga buyback di angka 499.000 dibanding harga saat ini yang sebesar 549.000. Selisihnya 20%.
Sehingga investasi lumpsum emas secara riil dalam 17 bulan menghasilkan minus -0,2%.
Dari kesimpulan diatas, maka dapat dilihat performa:
1. Usaha, secara riil mengalami minus dalam (-50% lebih) karena tersisa barang modal. Sulit dihitung, tetapi jika tolok ukurnya adalah kembalinya dana maka minus bisa mencapai 80-90%.
2. Reksadana saham, jika dilakukan lumpsum dan sudah dikurangi biaya administrasi mampu mencapai +6-7% dalam setahun.
3. Saham. Dari hasil percobaan berbagai gaya, gaya Buffet paling tahan risiko. Mampu menghasilkan +13-14% pertahun diluar deviden.
4. Emas. Dari hasil evaluasi, emas cocok dijadikan instrumen hedging. perkembangannya secara riil, -0,2%.
Raih lah sebuah impian jangan pantang semangat insyaallah jalan itu akan datang