Apakah akan datang krisis ekonomi?
Saya sedang membaca-baca dollar menembus 13.000 rupiah, kemudian muncul pertanyaan, apakah akan datang krisis? Bisakah kita menghindari krisis ekonomi? Ataupun jika memang terjadi krisis ekonomi, apakah karena salah seseorang? Semisal presiden? Atau memang krisis ekonomi merupakan bagian dari siklus ekonomi?
Siklus ekonomi
Indonesia adalah bagian dari dunia. Sehingga hubungannya seperti ini, jika Indonesia tertimpa krisis belum tentu krisis terjadi global.
Tetapijika krisis terjadi global, maka akan melanda Indonesia juga. Dan sebuah krisis di sebuah negara atau area, dapat berpengaruh luas atau global. Karena transaksi saat ini juga terjadi secara global. Lihat saja Gadget yang sedang anda pakai membaca artikel ini, dari mana itu berasal?
Siklus Ekonomi global, mempunyai waktu yang tidak sama. Jarak antar-krisis berbeda-beda masanya. Krisis global terjadi pada tahun 1997-1998 dan tahun 2008. Sehingga jarak krisis terakhir 10 tahunan. Di Amerika sendiri terjadi 12 krisis dalam 75 tahun terakhir.
Besarnya krisis pun berbeda-beda. Ada yang besar seperti 1998, ada yang tidak begitu besar seperti 2008. Tetapi krisis akan selalu datang dan berulang. Tanpa tau kapan dan seberapa parah.
Didunia ini, akan selalu terjadi ekspansi dan kontraksi yang terjadi berulang-ulang.
Ekspansi
Ditandai dengan bunga murah dari Bank Sentral, memicu overinvestment. Orang akan meminjam beramai-ramai dan menginvestasikannya. Tidak semua proses investasi akan berhasil tentu saja, tetapi dengan jumlah yang masif, yang berhasil pun banyak, lapangan kerja terbuka, investor dan pengusaha juga untung.
Saat malinvestasi atau overinvestasi, terlalu banyak pengusaha/supplier dibandingkan demand yang ada. Semisal, jumlah rumah yang disediakan melebihi jumlah yang memerlukan. Maka akan terjadi kebangkrutan pada beberapa perusahaan karena rumah jualan tidak laku. Kebangkrutan diiringi kegagalan membayar hutang modal investasi. Maka kemudian terjadilah kontraksi atau krisis ekonomi.
Kontraksi
Pada masa ini awalnya disebabkan jumlah supply diatas demand (penyedia barang lebih banyak dari kebutuhan), masa ini ditandai dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi, perusahaan mulai menurun performanya, kadang ditandai rugi, terjadi pemecatan hubungan kerja.
Kebanyakan orang juga memperketat ikat pinggang, mengurangi belanja agar dapat bertahan hidup. Demand atau keinginan membeli menurun, sehingga jualan pengusaha tidak laku, ini yang menyebabkan kontraksi dan menjadi krisis ekonomi jika kondisinya parah.
Pada masa ini Bank sentral juga ragu untuk meminjamkan dana, sehingga berhati-hati agar negara tidak kolaps dan menaikkan suku bunga, yang makin memperparah perlambatan ekonomi.
Jadi siklus ekonomi yang naik turun, kontraksi-ekspansi memang sebuah hal yang berulang. Hanya saja tidak tahu kapan terjadi, serta seberapa parah. Sementara ide agar ekonomi steady-growth, tumbuh landai dan stabil memang sebuah utopia hanya dalam proyeksi semata.
Bagaimana menurut anda? Apakah mungkin setelah ratusan tahun siklus ekonomi selalu berulang, akankah nanti dunia memiliki pertumbuhan stabil yang landai?
Note: dalam hal bunga, diartikel ini secara sederhana disebut bunga. Tetapi kupon, bagi hasil dan semacamnya disamakan dan termasuk didalamnya.
Raih lah sebuah impian jangan pantang semangat insyaallah jalan itu akan datang